Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keterkaitan Antara Agama dan Ilmu (Studi Filsafat Ilmu) Sebuah Analisis


Kali ini saya coba memberikan gambaran analisis keterkaitan antara agama dan ilmu. Ini sebuah tinjauan dari mata kuliah filsafat ilmu yang pernah saya tempuh. 

Mengapa penting saya publikasikan? Semata-mata hanya ingin berbagi informasi, sekiranya dengan berbagi ini sayapun lebih terus-menerus belajar memaknai menuju pada kebermaknaan hidup dengan agama yang saya yakini dan ilmu yang saya dapatkan ….

Sumber kajian ini bertolak dari ungkapan Albert Einstein yang saya simpulkan secara keseluruhan bahwa ilmu tanpa adanya agama maka akan buta, begitupun agama tanpa adanya ilmu akan jadi lumpuh.

Untuk memahami lebih jelas keterkaitan ilmu dan agama maka terlebih dahulu perlu memahami apa itu agama dan illmu. Saya tidak memberikan penjelasan sedetail mungkin. Hanya ini mengarahkan bagaimana pada akhirnya saya bisa menarik sebuah kesimpulan.

Memahami Agama Secara Umum

Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama berarti sistem yang mengatur kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta kaidah pergaulan sesama manusia dan terhadap lingkungannya. 
Jadi kepercayaan itu mengandung tiga unsur di dalamnya ada manusia, penghambaan serta adanya Tuhan. Intinya agama adalah penghambaan manusia kepada Tuhannya. 

Memahami Ilmu 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,  ilmu itu berupa pengetahuan atau kepandaian yang didapatkan secara bersistem menggunakan metode tertentu. 
Ilmu dapat diperoleh antara lain melalui metode ilmiah yakni berbagai prosedur yang mewujudkan pola-pola dan langkah-langkah dalam pelaksanaan sesuatu penelitian ilmiah. 

Lalu Bagaimana Persamaan, Perbedaan maupun Persinggungan Antara Keduanya?


  • Persamaan 

Agama dan ilmu sama-sama memiliki tujuan dalam mencari, menghampiri dan menemukan suatu kebenaran

  • Perbedaan 

Agama menggambarkan keyakinan masing-masing individu/manusia yang didalamnya memiliki norma tentang hubungan manusia dengan manusia, dengan alam dan manusia dengan Tuhannya dan sumber kebenaran agama melalui kitab suci dan tentu kebenarannya bersifat absolut.
Ilmu didapatkan melalui sebuah pendekatan yang bersifat ilmiah sehingga punya ciri tertentu sesuai dengan teori dan kenyataan yang ada.  Tujuannya untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam dan manusia. Ilmu mempertanyakan kebenaran melalui penelitian, pengalaman dan percobaan. Kebenarannya pun bersifat relatif. 

  • Persinggungan


Agama tidak memberikan gambaran mendetail sampai ke hal-hal yang sangat kecil dan hal kecil itulah yang bisa dijawab oleh ilmu. 
Tidak semua ajaran agama bisa dirasionalkan melalui ilmu karena keterbatasan ilmu untuk menemukan kebenaran yang absolut bersumber dari kitab suci. 
Agama dengan wahyu Tuhan membantu akal budi manusia dalam menemukan kebenaran. 

Kemudian Bagaimana Hubungan Antara Ilmu dan Agama?

Ilmu dapat membantu manusia menyampaikan ajaran agama kepada manusia lainnya dan agama dapat membantu manusia memberikan jawaban terhadap masalah yang diperoleh manusia yang tidak dapat dijawab oleh ilmu. 
Ilmu berhubungan dengan alam dan dapat mencerdaskan otak manusia sementara agama berhubungan dengan Pencipta yang berhubungan dengan hati manusia. 
Dengan demikian ilmu dapat diterima oleh logika manusia karena sifatnya rasional yang dibuktikan dengan penelitian, percobaan dan pengalaman. 
Begitupun dengan agama dapat diterima akal sehat manusia karena kebenarannya bersumber dari kitab suci dan memberikan makna positif dalam kehidupan manusia karena menjaga manusia dari keputusasaan, menghilangkan asumsi tak bermakna dalam kehidupan, memberikan harapan positif dalam hidup, meluhurkan tindakan dalam kehidupan, serta mengajarkan rasa tanggung jawab pada diri kita dan sekitarnya. 
Orang yang memiliki banyak ilmu apabila dia tidak ditunjang dengan agama yang baik maka tidak akan memberikan manfaat bagi orang lain bahkan akan membawa keburukan dalam kehidupan. 
Begitupula seseorang yang beragama tetapi tidak memiliki ilmu maka tidak dapat menemukan dan meningkatkan pemahaman akan kenyataan dalam kehidupan manusia. 
Seseorang yang berilmu dan beragama biasanya akan bersifat seperti padi, semakin berisi semakin menunduk, tidak akan menunjukkan dirinya sebagai suatu kesombongan kepada orang lain. Akan tetapi selalu siap ketika dibutuhkan pengetahuannya. 

Seperti Apa Kesimpulannya?

Pemilik Ilmu adalah yang Maha Kuasa dan sebatas hanya dititipkan kepada manusia melalui sebuah perjuangan untuk memilikinya agar dapat digunakan untuk keperluan dalam kehidupan yang mesti ditunjang oleh agama itu sendiri. 
Wilayah ilmu berbeda dengan wilayah agama. Akal manusia tidak bisa mengukur, menentukan mana yang benar atau salah, apalagi ilmu tidak akan pernah bisa menentukan suatu kebenaran yang mutlak dari ajaran agama. Para ulama sekalipun, meski mereka meyakini kebenaran yang dianut tetapi tetap tidak berani mengklaim kebenaran yang dianutnya, karena pada dasarnya hanya Tuhan yang bisa mengetahui sesungguhnya mana yang benar.
Itulah yang bisa saya deskripsikan bagaimana keterkaitan antara agama dan ilmu. Semoga bermanfaat bagi teman-teman…

Terimakasih…


Post a Comment for "Keterkaitan Antara Agama dan Ilmu (Studi Filsafat Ilmu) Sebuah Analisis"