Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Cara Sederhana Menyikapi Takdir Allah Terhadap Diri Kita?


Dalam kehidupan kita sering dipenuhi beragam masalah. Mulai dari kesulitan, tantangan, musibah, kegagalan dan lain sebagainya. Semua itu termasuk dalam cobaan atau ujian hidup yang diberikan Allah. Setiap orang pasti punya cobaan hidup. Cobaannya ada yang sama, berbeda, lebih sulit, lebih berat, lebih ringan dan lain-lain. 

Terkadang kadar cobaan ini membuat setiap orang yang mengalaminya ingin mengakhiri hidup. Begitu berat yang dirasakan sehingga hidup dimaknai dengan ketidakberartian. Ini terjadi karena munculnya keputusasaan dan terlupa jika kita punya Allah untuk mengadu. 

Allah sudah membuat skenario hidup kita sejak dalam kandungan, lahir hingga ajal menjemput. Jika meyakini kehidupan kita yang selalu diatur oleh-Nya maka kita akan menerima ikhlas segala kenyataan yang dihadapi.

Apa itu Takdir Allah?

Secara sederhana saya katakan bahwa takdir Allah adalah segala sesuatu yang diperhadapkan dengan diri kita.  Baik itu suatu rejeki yang kita dapatkan maupun hal-hal yang menimpa diri kita. 
Rejeki akan membuat hati kita senang. Namun berbeda ketika kita ditimpa oleh beragam masalah. Tentu saja kita merasa sedih. 
Kita harus menyikapi dengan baik takdir Allah tidak hanya pada takdir yang membawa keberuntungan tetapi juga ketika kita diperhadapkan dengan takdir yang tidak kita inginkan.

Lalu Bagaimana Cara Sederhana Menyikapi Takdir Allah Terhadap Diri Kita?


  • Berusaha untuk Terus Menguatkan Iman Kita
Pertama-tama kita harus yakin dan percaya kepada Allah. Iman kita yang kuat akan membuat kita benar-benar ikhlas menerima takdir baik maupun buruk. Kita wajib percaya bahwa segala hal yang Allah rencanakan dan perhadapkan dalam hidup ini tidak ada yang salah. Pasti ada hikmah dibalik semua rencana-Nya. 
Hikmah dari takdir baik maupun buruk dari Allah pasti baik untuk kita. Jadi jangan merasa hanya takdir baik yang membawa keberuntungan untuk kita, takdir buruk pun membawa kebaikan hanya kita kurang menyadari hal itu. Satu-satunya yang mengetahui apa yang terbaik untuk kita adalah Allah bukan orang-orang di sekitar kita. 
Memperkuat keimanan berarti memperkuat keyakinan bahwa takdir dalam hidup bertujuan agar kita menjadi salah satu individu yang terbaik dimata Allah. 
  • Jangan Mudah Menyerah atau Putus Asa
Menyerah atau putus asa merupakan salah satu sifat yang tidak meyakini dan percaya akan kebesaran Allah. Olehnya itu jangan dulu menyerah sebelum berusaha maksimal dengan semampu kita. 
Yang perlu kita pahami juga bahwa tidak semua apa yang kita butuhkan Allah penuhi. Allah mengetahui segala sesuatu yang menjadi kebutuhan dalam hidup kita. Rencana Allah lebih baik dari rencana manusia. Sehingga kita tetap percaya pada Allah dalam kondisi apapun. 
Takdir apapun yang diberikan kepada kita yakni menjadi hak Allah. Kewajiban kita menerima dan menjalankan takdir itu dengan sabar dan ikhlas. Itulah ujian proses hidup. Jika kita mampu menghadapinya insyaAllah kita akan mendapatkan balasan yang setimpal dari kesabaran dan keikhlasan yang kita lakukan. 
Jangan heran Allah menghadirkan beragam masalah, lalu menguji bagaimana kita menghadapinya karena itu menjadi proses mempersiapkan diri sebagai bekal kelak diakhirat nanti. Allah memberikan ujian hidup karena mengetahui kita mampu untuk menghadapi dan melewatinya dengan baik. Dan juga karena Allah menginkan kita selalu berada di jalan-Nya. 
  • Perlu Kita Mengintropeksi Diri
Terkadang ada hal-hal yang menimpa kita adalah bagian dari apa yang kita perbuat. Maka intropeksi diri penting untuk memperbaiki kekeliruan yang telah kita lakukan. Setelahnya itu yakinlah takdir Allah akan menyesuaikan dengan apa yang sudah kita perbuat dalam hidup. Allah maha adil.
Rejeki datang bertubi-tubi..."yaa"...tetap saja intropeksi diri untuk lebih meningkatkan iman dan selalu berbuat kebaikan. Apalagi jika musibah rentan menimpa kita intropeksi diri begitu berharga agar berusaha memperbaiki diri.
Masalah yang diperhadapkan juga bisa saja menjadi sebuah teguran halus jika mungkin kita sudah banyak melakukan kesalahan yang dibenci Allah dan harus memperbaiki diri. Karena itu Allah sendiri mengingkankan kita tidak terjebak dengan banyak dosa.
Mampu mengintropeksi diri adalah bentuk mengeluarkan diri kita perlahan-lahan dari jurang masalah dan bertambahnya dosa, baik yang kita sadari atau tidak.  

  • Bertawakal 
Jika kita sudah belajar menguatkan iman kita, berusaha dengan semaksimal mungkin atau berikhitiar dengan baik, mampu mengintropeksi diri kita, barulah kita bertawakal. Bertawakal dalam hal ini tidak hanya berdiam diri begitu saja menunggu pertolongan Allah tetapi kita harus tetap berupaya dengan sungguh-sungguh dan diringi doa. Apalagi Allah menganjurkan kita untuk meminta dan meminta kepada-Nya dengan cara berdoa. Semoga Allah mengabulkan atas doa kita semua...Aamiin..

Keempat cara diatas saya anggap paling sederhana meskipun tidak mudah ketika diterapkan. Tetapi mau tidak mau saya harus belajar menjadi individu yang baik. Saya yakin semua orang ingin menjadi yang terbaik dihadapan Allah. Persoalan amal kebaikan kita hanya Allah yang bisa mengukurnya. Sayapun masih banyak kesalahan, kekeliruan dan dosa-dosa yang saya lakukan. Tetapi begitulah prinsip saya berupaya menyikapi takdir Allah. Belajar tanpa henti dan tanpa batas.  

Memperbaiki diri memang sulit tetapi karena kita ingin mendekatkan diri kepada Allah tentu salah satu cara hanya terus belajar, berlatih dan membiasakan diri agar bisa istiqomah.

Takdir baik dan buruk semua bersumber dari Allah. Tidak ada manusia yang mampu menolak takdirnya. Jadi sekiranya tidak boleh saling merendahkan sesama manusia karena Allah menakdirkan kita pun tidak selalu sama.

Semoga bermanfaat.
Terimakasih...

Post a Comment for "Bagaimana Cara Sederhana Menyikapi Takdir Allah Terhadap Diri Kita?"