Memahami Unsur-unsur Pokok dalam Penyusunan Tujuan Intruksional Khusus
Kesempatan ini saya coba berbagi pemahaman tentang Unsur-unsur Pokok dalam Penyusunan Tujuan Intruksional Khusus (TIK). Tujuan Intruksional Khusus (TIK) salah satunya digunakan ketika menyusun tes. TIK ini dalam praktik sehari-hari dikenal dengan istilah TPK (Tujuan Pembelajaran Khusus).
Penyusunan TIK harus memuat unsur-unsur yang dapat memberikan petunjuk kepada siapa saja yang tergolong penyusun tes agar si penyusun tes ini dapat mengembangkan tes yang betul-betul dapat mengukur perilaku yang terdapat di dalamnya.
Seperti Apa Unsur-unsur Pokok dalam Penyusunan Tujuan Instruksional Khusus?
Unsur-unsur tersebut terdiri dari empat kata dengan istilah format ABCD. A (Audience), B (Behavior), C (Condition), D (Degree).
# A (Audience)
Yang dimaksud audiance adalah siswa atau peserta yang akan belajar.
Contoh kalimat Audience:
- Siswa SMA kelas 1 semester pertama di Daerah X
- Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Dasar semester kedua di Universitas K
- Siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013
- Siswa
# B (Behavior)
Merupakan perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh siswa setelah selesai proses belajarnya dalam pelajaran tersebut. Perilaku ini mencakup dua bagian yakni kata kerja dan objek.. Kata kerja menunjukkan bagaimana siswa mendemonstrasikan sesuatu. Objek menunjukkan apa yang akan didemonstrasikan oleh siswa. Saya pribadi memaknai kata objek mengarah sebagai konsep materi yang dipelajari.
Bagian “kata kerja” misalnya menyebutkan, menjelaskan, mengelompokkan dan lain-lain.
Bagian “objek” misalnya definisi manajemen, pengertian sumber daya alam, jenis-jenis sumber daya alam, contoh-contoh sumber daya alam, bentuk-bentuk kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Contoh kalimat Behaviour:
- Menyebutkan definisi manajemen
- Menganalisis laopran laba-rugi
- Menyebutkan pengertian sumber daya alam
- Menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam
- Menyebutkan contoh-contoh sumber daya alam
- Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi
atau:
- Akan dapat menyebutkan pengertian sumber daya alam
- Akan dapat menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi
# C (Condition)
Merupakan kondisi yang menjadi batasan yang dikenakan kepada siswa atau dalam keadaan bagaimana siswa diharapkan dapat mendemontrasikan perilaku yang dikehendaki pada saat ia dites. Pemahaman sederhana saya bahwa kondisi yang dimaksud adalah rangkaian peristiwa atau aktivitas guru menyampaikan materi lalu siswa mendengar, mengamati atau menyaksikan. Nah, proses selama menyampaikan materi itulah yang dinamakan dengan kondisi yang mengarahkan siswa untuk bisa mewujudkan perilakunya.
Contoh kalimat Condition:
- Dengan diberikan rumus mencari keliling persegi panjang
- Dengan diberikan data ukuran tanah dan lingkungannya
- Jika diberikan kesempatan tiga kali percobaan
- Jika diberikan waktu 20 menit untuk menghafalkan puisi
- Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang pengertian sumber daya alam
- Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang bentuk-bentuk sumber daya alam
# D (Degree)
Merupakan tingkat ketercapaian atau keberhasilan setiap siswa dalam mencapai perilaku tersebut. Tingkat ketercapaian atau keberhasilan ini ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu perilaku yang dianggap dapat diterima. Di bawah batas itu berarti siswa belum mencapai tujuan instruksional khusus yang telah ditetapkan.
Contoh kalimat Degree:
- Paling sedikit 80% benar
- Minimal 90% benar
- Minimal setingga 160 cm
- Dalam waktu yang laing lambat 12 minggu
- Paling sedikit 75% benar
Penentuan tingkat keberhasilan tentu berbeda pada setiap mata pelajaran…Saya mencoba menyederhanakan istilah tingkat keberhasilan dalam pembelajaran di sekolah adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Siswa yang memiliki nilai di bawah KKM jelas belum mencapai keberhasilan atas pelajaran yang diikutinya.
Namun berbeda penentuan tingkat keberhasilan dalam bidang tertentu yang membutuhkan perilaku 100% benar tidak boleh salah. Misalnya menerbangkan pesawat, memberikan suntikan untuk suasana kritis, meramu obat untuk menolong orang yang sedang terserang penyakit jantung dan lain-lain.
Lalu Bagaimana Contoh Membuat Tujuan Instruksional Khusus (TIK)?
Seperti yang telah saya sebutkan di atas bahwa TIK sama dengan istilah TPK. Berikut contoh TIK/TPK yang biasa kita susun di sekolah ketika membuat tes.
Saya contohkan penerapan penyusunan TIK dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar kelas IV (saat masih menggunakan KTSP) dan TIK yang sering kita jumpai dalam praktik sehari-hari di sekolah. TIK ini hanya mengandung dua unsur yaitu A (Audience) dan B (Behavior).
Tujuan Pembelajaran Khusus (TIK) :
1) Siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam.
2) Siswa diharapkan dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam.
3) Siswa diharapkan dapat menyebutkan contoh-contoh sumber daya alam.
4) Siswa diharapkan dapat menyebutkan dan menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi
Jika Tujuan Pembelajaran Khusus (TIK) tersebut ditulis dengan Format ABCD maka menjadi:
1) Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang pengertian sumber daya alam di dalam kelas, siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013, akan dapat meyebutkan pengertian sumber daya alam paling sedikit 75% benar.
Ket:
A = Siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013
B = Akan dapat meyebutkan pengertian sumber daya alam
C = Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang pengertian sumber daya alam di dalam kelas
D = Paling sedikit 75% benar
2) Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang jenis-jenis sumber daya alam di dalam kelas, siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013, akan dapat meyebutkan jenis-jenis sumber daya alam paling sedikit 75% benar.
Ket:
A = Siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013
B = Akan dapat meyebutkan jenis-jenis sumber daya alam
C = Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang jenis-jenis sumber daya alam di dalam kelas
D = Paling sedikit 75% benar
3) Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang contoh-contoh sumber daya alam di dalam kelas, siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013, akan dapat meyebutkan contoh-contoh sumber daya alam paling sedikit 75% benar.
Ket:
A = Siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013
B = Akan dapat meyebutkan meyebutkan contoh-contoh sumber daya alam
C = Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang contoh sumber daya alam di dalam kelas
D = Paling sedikit 75% benar
4) Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang bentuk-bentuk kegiatan ekonomi sebagai pemanfaatan sember daya alam di dalam kelas, siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013, akan dapat meyebutkan bentuk-bentuk kegiatan sumber daya alam paling sedikit 75% benar.
Ket:
A = Siswa kelas IVA semester 1 SDN 12 Baruga Tahun Ajaran 2012/2013
B = Akan dapat mengelompokkan bentuk-bentuk kegiatan sumber daya alam
C = Jika ditunjukkan peristiwa belajar tentang bentuk kegiatan ekonomi di dalam kelas
D = Paling sedikit 75% benar
Berikut beberapa contoh rumusan TIK lengkap ABCD dengan susunan CABD yang dikembangkan oleh Atwi Suparman:
(1) Jika diberikan rumus mean, deviasi standar , korelasi dan dua deret angka, peserta didik jurusan Statistika Terapan semester kedua pada Universitas X akan dapat menghitung korelasi kinimal 90% benar
(2) Dengan menggunakan kriteria tertentu, peserta didik jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan semester VII pada Universitas Y akan dapat menganalisis berbagai model desain instruksional paling sedkit 80% benar.
(3) Jika diberikan kalimat aktif dalam bahasa Indonesia , peserta didik Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris semester satu pada Universita Z akan dapat menerjemahkan ke dalam kalimat pasif bahasa Inggris paling sedikit 80% benar
(4) Bila diberikan suasana bebas berekspresi , peserta didik kelas 2 SMP Z akan dapat menunjukkan karakter yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia, minimal termasuk kategori baik.
(5) Jika diberikan kebebasan menentukan suatu model instruksional peserta program instruksional, dalam bidang Desain Instruksional Universitas D akan dapat menggunakannya untuk mengembangkan bahan instruksional dalam mata kuliah ampuannya secara sistematik, efektif dan efisien.
(6) Jika diberikan kasus suatu perusahaan yang mengajukan permohonan kredit, peserta kursus Pejabat Pemberian Kredit pada Lembaga Diklat B akan dapat menyusun rekomendasi pemberian kredit untuk perusahaan tersebut dalam waktu empat minggu.
Yang perlu kita ketahui juga bahwa dalam merumuskan TIK dengan format ABCD dikatakan tidak selalu tersusun sebagai ABCD tetapi sering kali CABD karena lebih mudah diikuti atau dipahami. Seperti terlihat pada contoh tersebut di atas.
Kemudian TIK dalam format ABCD ini sangat jarang digunakan karena dipandang sulit dan kurang praktis. Terkadang ada yang menggunakan tiga unsur yakni A, B dan D. Tetapi yang paling sering digunakan adalah memuat unsur A dan B.
Nah, itulah Unsur-unsur Pokok dalam Penyusunan Tujuan Intruksional Khusus (TIK). Sebahagian contoh penerapan penyusunan TIK adalah hasil pengembangan pribadi dan hanya berupa contoh sederhana. Namun dasar ulasan penyusunan TIK format ABCD dikutip dari buku Desain Instruksional Modern penulis M. Atwi Suparman. Untuk lebih jelas memahami tentang format TIK dalam bentuk ABCD bisa langsung dibaca buku Beliau.…
Beliau merupakan seorang professor dan salah satu dosen saya ketika menempuh studi dengan mata kuliah Sistem Pengembangan Instruksional dan Difusi Inovasi. Beliau begitu banyak memberikan ilmunya dan sangat bermanfaat ketika menyusun karya ilmiah dalam pengembangan model pembelajaran...Kiranya jika teman-teman ingin mengembangkan model pembelajaran buku Beliau menjadi salah satu buku yang bisa menjadi sumber referensi. Semoga bermanfaat.
Terima kasih…
Suparman, M. Atwi. Desain Instruksional Modern, Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2014. p. 215-221.
permisi ya
ReplyDeletemau numpang promosi bo kelinci99
menyediakan 18 live game dan 4 pasaran togel ya bos
ada bonus cashback dan bonus deposit harian
BBM : 2B1E7B84